BMKG Ambon Keluarkan Peringatan Dini Gelombang Tinggi, Capai 4 Meter di Sejumlah Perairan Maluku

31/07/2025
Peta Informasi Tinggi Gelombang. Foto : BMKG Stasiun Ambon.

titastory, Ambon – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Maritim Ambon mengeluarkan peringatan dini cuaca maritim untuk wilayah Maluku. Tinggi gelombang laut diperkirakan mencapai 4 meter di beberapa titik perairan, seiring dengan meningkatnya kecepatan angin hingga 25 knot.

Peringatan ini berlaku untuk periode 1 hingga 4 Agustus 2025, berdasarkan pantauan pola angin dan kondisi sinoptik di wilayah Maluku.

“Kecepatan angin berkisar antara 6–25 knot, dengan arah dominan dari Timur ke Tenggara. Kecepatan tertinggi terpantau di perairan Pulau Buru, Kepulauan Kei, Aru, Tanimbar, Babar, Sermata, Leti, Wetar, Laut Banda, hingga Laut Arafuru,” kata Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Ambon, Mujahidin, dalam keterangan tertulis yang diterima titastory, Kamis, 31 Juli 2025.

Informasi peringatan dini. Foto : BMKG Stasiun Ambon.

Gelombang Tinggi di Banyak Wilayah

BMKG mencatat, sejumlah wilayah perairan di Maluku akan mengalami gelombang laut dengan ketinggian sedang(1,25–2,5 meter), termasuk:
* Perairan Pulau Buru
* Perairan Pulau Ambon dan Lease
* Perairan Selatan Maluku Tengah
* Perairan Seram Bagian Timur
* Pulau Gorom
* Banda Neira
* Bagian Utara Pulau Aru
* Laut Banda

Sementara itu, gelombang tinggi antara 2,5 hingga 4 meter berpotensi terjadi di wilayah:

* Perairan Kepulauan Kei
* Perairan Kepulauan Aru
* Perairan bagian Barat dan Timur Kepulauan Tanimbar
* Perairan Pulau Babar, Sermata, dan Leti
* Laut Arafuru

“Kami imbau masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir atau yang berencana melaut untuk selalu waspada terhadap potensi cuaca ekstrem ini,” ujar Mujahidin.

Ia juga mengingatkan operator pelayaran, terutama kapal-kapal kecil dan nelayan, agar mempertimbangkan kondisi gelombang sebelum melaut.

Aktivitas Pelayaran Perlu Diwaspadai

BMKG menegaskan bahwa kondisi laut yang tidak stabil dapat membahayakan keselamatan pelayaran, terutama di jalur logistik dan transportasi antar pulau di Maluku.

“Peringatan ini penting bagi pelaku usaha perikanan, pelayaran rakyat, dan nelayan tradisional agar tidak memaksakan berlayar jika kondisi laut memburuk,” tambahnya.

Pihak BMKG akan terus memantau perkembangan cuaca dan memberikan pembaruan secara berkala.

Penulis: Christin Pesiwarissa
error: Content is protected !!