titastory, Buru Selatan – Banjir bandang yang menerjang enam desa di Kecamatan Ambalau, Kabupaten Buru Selatan, Maluku, hingga Senin siang (30/6/2025) belum juga surut. Hujan dengan intensitas sedang hingga lebat masih mengguyur wilayah tersebut, membuat warga memilih bertahan di rumah atau mengungsi ke tempat yang lebih aman.
Enam desa terdampak banjir yakni Selasi, Elara, Siwar, Lumoy, Masawoy, Ulima, dan Kampung Baru. Sejumlah rumah terendam dan fasilitas umum rusak, termasuk satu jembatan penghubung antar desa yang putus diterjang arus.
Ali Latuconsina, warga Desa Lumoy, menjelaskan bahwa air meluap ke permukiman akibat saluran drainase sungai tidak mampu menampung debit air yang tinggi.

“Hujan deras, air langsung naik karena drainase rendah. Akhirnya kampung kami terendam,” ujar Ali kepada titastory.
Menurutnya, hingga siang ini belum ada bantuan yang diberikan kepada warga terdampak. Ia berharap pemerintah Kabupaten Buru Selatan maupun Pemerintah Provinsi Maluku segera turun tangan.
“Kami masih dilanda banjir. Belum ada bantuan. Kami minta pemerintah bisa lihat langsung kondisi kami di sini,” tambahnya.
Sebagian warga mengungsi ke rumah kerabat yang lebih aman, sementara lainnya memilih bertahan di rumah mereka karena khawatir banjir susulan. Tiga desa mengalami dampak paling parah: Siwar, Elara, dan Selasi.
Hingga kini belum ada laporan korban jiwa, namun diperkirakan ratusan rumah terendam dan puluhan lainnya mengalami kerusakan ringan hingga berat. Kerugian ditaksir mencapai miliaran rupiah.
Warga berharap pemerintah segera menetapkan status tanggap darurat dan mendistribusikan bantuan logistik, mengingat kondisi cuaca belum menunjukkan tanda-tanda membaik.
Penulis: Babang Sohilauw