Kapal KM Mutiara Prima 2 Terbalik di Laut Kei–Tanimbar, Satu Orang Hilang dalam Cuaca Buruk

21/06/2025
Upaya penyelamatan Penumpang KM Mutiara Prima 2 di tengah laut bergelora, angin menderu, dan ombak setinggi dua meter seolah tak memberi ampun. Foto : Ist

titastory, Ambon – Laut bergelora, angin menderu, dan ombak setinggi dua meter tak memberi ampun. Di tengah ganasnya cuaca di perairan antara Kepulauan Kei dan Tanimbar, sebuah kapal motor berpenumpang 20 orang terbalik dan tenggelam. Insiden itu terjadi pada Kamis siang, 19 Juni 2025, dan menyisakan kepanikan serta jeritan minta tolong dari para penumpang yang terapung di tengah laut.

Kapal nahas tersebut adalah KM Mutiara Prima 2, kapal motor berbobot 29 GT yang bertolak dari Pelabuhan PPN Ambon pada 15 Juni 2025 pukul 18.00 WIT, menuju wilayah perairan Dobo, Kepulauan Aru. Cuaca buruk yang terus memburuk selama perjalanan akhirnya mencapai puncaknya pada Kamis pagi, ketika air laut mulai masuk ke lambung kapal. Sekitar pukul 10.15 WIT, kapal tak mampu bertahan. Ia terbalik, dan seluruh penumpang tercebur ke laut.

Proses evakuasi penumpang KM Mutiara Prima 2, di Perairan Kepulauan Kei. Foto : Ist

Dalam video yang beredar dari Basarnas, tampak momen dramatis ketika para penumpang terapung di antara gulungan ombak, berpegangan pada sisa-sisa kapal, sebelum akhirnya satu per satu diselamatkan oleh kapal saudara mereka, KM Mutiara Prima 1 dan KM Mutiara Prima 3, yang kebetulan berada tak jauh dari lokasi kejadian.

Sebanyak 19 dari 20 penumpang berhasil diselamatkan. Namun satu orang atas nama Wawan, hingga kini masih belum ditemukan. Tim SAR gabungan yang menerima informasi dari Syahbandar Ambon pada malam hari pukul 19.40 WIT langsung bergerak melakukan pencarian.

Kepala Kantor SAR Ambon, Muhammad Arafah, menjelaskan bahwa titik kejadian berada sekitar 90 mil laut dari Pos SAR Tual, atau sekitar 4,5 jam perjalanan ke arah barat daya. Operasi pencarian hari kedua dimulai sejak Jumat pagi, 20 Juni, dengan penyisiran sejauh 15 mil laut dari Desa Danar. Sayangnya, hasil pencarian sementara masih nihil.

“Tim gabungan bermalam di dermaga Navigasi Tual dan akan melanjutkan pencarian pada Sabtu pagi dengan menyisir empat titik koordinat yang telah kami petakan,” ujar Arafah dalam rilis resminya.

Perta pergerakan Tim SAR dalam upaya penyelamatan. Foto : Ist

Cuaca ekstrem menjadi penghambat utama operasi. Data dari Basarnas menyebutkan bahwa wilayah tersebut masih diguyur hujan ringan dengan kecepatan angin mencapai 30 knot dan gelombang setinggi 2,5 meter.

Selain melibatkan tim Pos SAR Tual, operasi ini juga dibantu oleh personel Bakamla, Polair Kota Tual, Angkatan Laut, serta armada tambahan berupa Rigid Inflatable Boat (RIB), empat longboat, dan dua kapal milik perusahaan yakni KM Mutiara Prima 1 dan 3.

Sementara badan kapal yang terbalik juga sudah berhasil dievakuasi menggunakan metode penarikan oleh kapal bantuan.

Hingga hari ini, Tim SAR masih berupaya menemukan korban yang hilang. Pihak keluarga dan masyarakat diimbau untuk terus memantau informasi resmi dari Basarnas sembari mendoakan keselamatan korban yang belum ditemukan.

Penulis : Redaksi

error: Content is protected !!