Tanpa APD Jenazah Covid-19 Digotong Keluar Dari Rumah Sakit dr. Leimena Ambon

by
28/06/2021
Pria ini terlihat menggotong jenazah PH, pasien yang terkonfirmasi covid-19 tanpa APD di RSUP dr. Yohanes Leimena, Poka, Kota Ambon, Minggu (27/6/2021) siang. Foto : Istimewa

TITASTORY.ID – Lagi-lagi kasus jenazah covid-19 dibawa kabur oleh keluarga pasien dari rumah sakit. Peristiwa ini terjadi di Ambon Maluku, minggu (27/6)  sore kemarin. Dari video amatir yang diviralkan ke media sosial tampak sejumlah orang yang berasal dari keluarga pasien covid-19 menerobos masuk ruang pemulasaran dan membawa kabur jenazah.

Sejumlah pemuda tiba-tiba masuk dan mengambil paksa jenazah inisial PH dari ruangan pemulasaran Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) dr Yohanes Leimena, Poka Kecamatan Teluk Ambon.

Video amatir yang direkam selama 49 menit ini terlihat sejumlah pria mencoba menggotong jenazah  tanpa menggunakan alat pelindung piri (APD) covid-19.

Jenazah digotong oleh sejumlah pemuda tersebut, kemudian dibawa menggunakan kendaraan angkutan umum ke rumah duka.

Karena dengan jumlah yang banyak, petugas keamanan serta petugas medis tidak bisa berbuat banyak. Jenazah tersebut akhirnya dibawa pulang.

Diketahui jasad tersebut merupakan seorang remaja perempuan berusia sebelas tahun. Almarhuma diketahui baru masuk dan saja dirawat minggu siang.

Pengambilan paksa jenazah Covid-19  di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) dr Johanes Leimena, Minggu ( 27/6) sore disesali Direktur Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) dr Calestinus  Eigya Munthe. Untuk itu, keluarga pengambil jenazah wajib di trakcing  oleh tim Satgas Covid -19.

Menurut dr Calestinus, kronologis peristiwa terjadinya pengambilan jenazah secara paksa ini bermula saat pihak keluarga tidak puas dengan hasil pemeriksaan yang dilakukan kepada Jenazah yang meminta untuk dilakukan  scraning lagi.

“Keluarga pasien tidak percaya bahwa anggota keluarga yang baru berusia 11  tahun itu telah meninggal dunia 5 menit sebelum tiba di ruang IGD,”kata dr. Calestinus Eigya Munthe.

Foto : Direktur Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) dr Yohanes Leimena Ambon, dr. Calestinus Eigya Munthe, SP.KJ. M.Kes

Dijelaskan, pihak Rumah Sakit sudah memberikan penjelasan dimana hasil scanning Jenazah terkonfirmasi positif antigen, namun pihak keluarga nekat membawa jenazah ke rumah duka dan pengambilan dilakukan secara paksa, petugas RS tidak mampu berbuat banyak karena jumlah mereka cukup banyak.

Namun demikian, dr. Calestinus mengakui proses pemakaman terhadap jenazah dapat dilakukan secara covid setelah dilakukan dialog dengan pihak keluarga.

Untuk hal itu, katanya lagi, pihak keluarga yang terlibat dalam proses pengambilan jenazah akan ditracing, guna mengetahui apakah ada yang terjangkit atau tidak.

“Wajib dilakukan tracing  untuk memastikan ada tidak anggota keluarga yang terkonfirmasi, karena saat ini jumlah terkonfirmasi naik draatis.” ujarnnya.

Untuk kasus-kasus yang terjadi akibat pengambil-alihan jenazah secara paksa menurut Dirut RSUP dr. Leimena Ambon ini, maka sesampai pasien di rumah sakit pihak rumah sakit sudah mengatisipasi satuan pengamanan agar lebih memperhatikan dan memprioritaskan persoalan-persoalan yang terkait dnegan masalah jenazah pada pasien terkonfrmasi covid-19.

“jadi kita  harapkan tidak akan ada lagi pengambilan jenazah secara paksa ini karena keluarga akan kita akan lakukan edukasi dengan pendekatan kekeluargaan sebaik mungkin,”harapnya.

Saat ini ia berharap adanya kerja sama dari seluruh instansi untuk mencegah penularan covid-19 di Kota Ambon dan Maluku pada umumnya. Ia juga menghimbau kepada masyarakat saat ini adalah cara pencegahan covid-19 untuk tertular itu sangat mudah.

“Mari kita terapkan protokol kesehatan pakai masker, hindari kerumunan, cuci tangan, jaga jarak, dan tingkatkan daya tahan tubuh ini hal yang paling mudah kita kerjakan dan kalau kita kerjakan segera wabah covid ini kita atasi. Jadi mari sama-sama meningkatkan disiplin diri untuk mematuhi protokol kesehatan,”ajaknya.

Sementara itu, saat ini RSUP dr. Yohanes Leimena hingga sampai saat ini mengalami peningkatan kasus covid-19.

Foto : RSUP dr Yohanes Leimena Ambon

Sebelumnya, RSUP dr. Leimena hanya merawat 3 orang pasien per hari, namun dalam 5 hari ini terjadi peningkatan kasus covid yang sangat cepat. Dari data rumah sakit, sampai saat ini telah 36 orang pasien yang terkonfirmasi covid-19 sementara dirawat.

“Jadi penularannya sangat cepat kami menghimbau kepada masyarakat agar menerapkan protokol kesehatan dimanapun berada dan betul-betul menghindari kerumunan agar masalah covid-19 ini dapat diselesaikan dengan baik,”imbaunya. (TS-03)

error: Content is protected !!