titastory.id,jakarta -Cuaca ekstrem berupa hujan disertai angin kencang menerjang sejumlah wilayah di Indonesia. Akibatnya, puluhan rumah warga rusak. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat, di Desa Bukit Raya, Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara Kalimantan Timur, sebanyak 13 rumah warga rusak disapu angin.
Sebanyak 18 kepala keluarga dan 71 warga terkena dampak akibat peristiwa itu. Tak hanya itu sejumlah pohon tumbang di jalan, dan menghambat aktivitas warga di desa tersebut.
Peristiwa yang sama juga terjadi Kabupaten Magetan, Jawa Timur, pada Rabu (25/9).
Fenomena cuaca ekstrem ini berdampak pada dua desa di Kecamatan Karangrejo, yakni Desa Manisrejo dan Desa Karangrejo, terdata 86 rumah warga juga rusak.
Selain itu, satu unit fasilitas pendidikan dilaporkan rusak ringan, dua unit fasilitas kesehatan rusak ringan, dan satu unit pertokoan rusak ringan.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari dalam siaran pers yang diterima titastory.id mengatakan, kerusakan rumah warga akibat kejadian alam ini telah ditangani pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah.
BPBD Kabupaten Paser Utara masih melakukan pendataan di lokasi kejadian khususnya rumah warga yang mengalami kerusakan.
Sementara itu, BPBD Kabupaten Magetan tengah melakukan pendataan kerusakan rumah dan pembersihan dahan pohon yang menimpa rumah bersama pihak terkait, termasuk TNI, Polri, Dinas PUPR, Dinas Sosial, serta relawan.
Kondisi terkini menunjukkan, rumah-rumah yang mengalami kerusakan sedang dalam proses perbaikan. Situasi di lapangan dilaporkan kondusif.
Pihak PLN dan perangkat kecamatan juga turut membantu mempercepat pemulihan kondisi di lapangan.
“Masyarakat dan pihak terkait telah berkolaborasi dalam upaya pemulihan di wilayah terdampak, dengan proses pembersihan dan perbaikan rumah terus berlangsung, ” katanya.
BNPB mengimbau masyarakat untuk selalu waspada terhadap cuaca ekstrim terutama di musim peralihan. Masyarakat juga diminta tidak membangun rumah di area rawan bencana seperti tepi sungai atau lereng rawan longsor.
“Pantau terus informasi dari instansi terkait dan segera laporkan kondisi darurat atau kerusakan kepada pihak berwenang. Dan pastikan lingkungan sekitar aman dari potensi bahaya,” imbaunya. (TS-03)