Anggota DPRD Maluku Minta  Polisi Ungkap  Pelaku  Kasus Pembunuhan Gadis Belia  di  Kota Tual

by
17/11/2023

titaStory.id,ambon  – Polres Kota Tual diminta untuk bekerja secara proposional dalam mengungkap kan  kasus kematian yang menimpa sosok gadis berusia 16 tahun di Kota Tual beberapa hari kemarin. Demikian ditegaskan, Anggota komisi I DPRD Provinsi Maluku, Alimudin Kolatlena kepada media di Ambon Kamis 16/11/23.

Alimudin menekankan, Kapolres kota tual untuk segera bertindak cepat dalam menangani persoalan dimaksud, dan agar pelaku segera di tangkap dan di adili sesuai ketentuan hukum yang berlaku.  Sebab keluarga juga sudah menyerahkan hal ini kepada pihak kepolisian untuk dapat di tidak lanjuti.

“Penegasan ini disampaikan untuk pa Kapolres, secara cepat dapat menangani apa yang sudah dipercayakan keluarga kepada pihak kepolisian, supaya keluarga korban merasa bahwa sebagai warga negara di perlakukan sama ( Equality Before the Law )” tegas Alimudin

Dirinya mengharapakan dalam waktu dekat ini pelaku sudah bisa ditangkap, agar pihak keluarga merasa puas, sebab tidak mungkin membalikan keadaan , namun paling tidak dengan kerja cepat pihak kepolisian dalam menangani persoalan ini pihak keluarga akan merasakan   keadilan hukum  bagi mereka,  Pinta Alimudin.

” Pelaku harus ditangkap, dan perlu langkah cepat, ” pintanya.

Diberitakan sejumlah media, kematian SK (16) pada Minggu (12/11) dini hari, membuat heboh warga Kota Tual dan Maluku Tenggara.

Pasalnya, jasad SK ditemukan beberapa warga tergeletak tidak bernyawa di jalan raya sekitar bundaran depan SPBU Un Kota Tual.  SK diketahui merupakan warga Desa Rumoi, Kecamatan Teor, Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT).

Korban tinggal bersama pengampuhnya, M.S. Kilian yang juga selaku Ketua RT 002 RW 05 BTN UN Indah Kota Tual.

Saudara (keluarga) korban,Rudy Kolatfeka saat ditemui awak media di RSUD Karel Sadsuitubun mengatakan, keluarga baru mengetahui kejadian ini minggu pagi pukul 08.30 WIT, setelah korban diantar ke RS.

“Kami selaku keluarga baru mengetahui setelah korban di RSUD Karel Sadsuitubun Langgur. Namun dari tanda-tanda kekerasan di sekujur tubuh korban, kami menduga korban meninggal dunia setelah dianiaya,” ungkap Rudi saat itu. ( TS 06)

error: Content is protected !!