titaStory.id, barito selatan – Sekitar 26 hektar lahan milik warga di Kabupaten Barito Selatan, Provinsi Kalimantan Tengah terbakar, pada hari Jumat (2/6/2023), sekira pukul 10.30 WIB. Peristiwa ini terjadi di 2 titik yaitu di Desa Kalahein dan Desa Manggaris.
Kebakaran hutan lahan (karhutla) pada titik pertama yaitu di Desa Kalahein, tepatnya di Jalan Soekarno Hatta Lintas Buntok-Palangkaraya, menghanguskan 25 hektar lahan milik warga yang melakukan tebas bebas dalam skala besar.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Barito Selatan melaporkan lahan yang terbakar merupakan lahan berjenis gambut dengan jenis vegetasi semak belukar dan ilalang.
Atas peristiwa tersebut, Tim Reaksi Cepat (TRC) bersama personil Posko Siaga Darurat Bencana Karhutla Kabupaten Barito Selatan langsung diterjunkan ke lokasi untuk melakukan pemadaman.
“Petugas menyiagakan 1 Unit Mobil Patroli BPBD, 1 Unit Tangki 8000 Liter, 9 Unit gepyok serta alat pendukung pemadaman api lainnya,” Kata Abdul Muhari, Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB.
Lanjut Daryono, setelah melakukan upaya pemadaman menggunakan gepyok dan mesin pompa apung, api berhasil dipadamkan pada pukul 17.15 WIB.
Dijelaskan Muhari, Karhutla pada titik kedua terjadi di Desa Manggaris, Dusun Selatan, Kabupaten Barito Selatan menghanguskan sekitar 1 hektar lahan milik warga. Pada titik inipun lahan yang terbakar merupakan lahan berjenis gambut dengan jenis vegetasi semak belukar dan ilalang.
“Upaya pemadaman di titik ini, TRC bersama BPBD kembali menyiagakan 2 Unit mobil pick-up dan 6 Unit gepyok. Selain itu, Dinas Pemadam Kebakaran Barito Selatan menyiagakan 2 Unit truk tangki damkar, 1 Unit tangki air 4000 liter, serta alat pendukung pemadaman api lainnya. Upaya pemadaman di titik ini selesai pada pukul 17.00 WIB,” Jelasnya.
Laporan terkini di dua lokasi tersebut, menurut Muhari telah kondusif dan tidak ada korban jiwa atas kejadian ini.
Merespon kejadian ini, BNPB mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat untuk tetap berwaspada dengan terus meningkatkan kesiapsiagaan.
Warga, kata Muhari juga dapat mengikuti petunjuk petugas yang berjaga maupun BPBD setempat untuk mendapatkan tempat evakuasi selama masih terjadinya kebakaran, serta melaporkan kepada BPBD setempat apabila melihat titik api atau asap, sehingga pencegahan titik api bisa dilakukan sejak dini. (TS-01)
Discussion about this post