titastory.id- ternate – Sampai hari kelima pasca banjir bandang yang melanda Kelurahan Rua, Kecamatan Pulau Ternate, dan Pemkot Ternate langsung menetapkan status tanggap darurat selama dua pekan terhitung sejak Minggu, 25 Agustus 2024.
Banjir bandang yang melanda RT 01 dan RT 02 Kelurahan Rua ini juga mengakibatkan sebanyak 26 unit rumah rusak, 19 orang korban jiwa.
Dari jumlah tersebut sebanyak 18 orang telah berhasil dievakuasi oleh tim SAR Gabungan dan telah dimakamkan oleh pihak keluarga, sebagiannya menjalani perawatan dirumah sakit.
Sementara sebagian warga di dua RT tersebut mengungsi ke lokasi pengungsian yang telah disiapkan Pemkot Ternate di SMK Negeri 4 Kota Ternate.
Pokso Pengungsi mencatat sebanyak 73 kepala keluarga (KK) dengan jumlah 250 jiwa berada di pengungsian, dari jumlah itu tercatat sebanyak 123 jiwa laki-laki dan 127 perempuan, mereka terdiri dari balita 26 orang, anak-anak sebanyak 30 orang, dewasa 104 orang, remaja 68 orang dan lansia sebanyak 22 orang.
Koordinator Posko Tanggap Darurat, Rizal Marsaoly, hingga hari kelima pencarian, tim evakuasi belum berhasil menemukan jasad satu orang korban.
Meski begitu, pencarian tetap dilakukan dengan melihat kondisi dan cuaca disekitar. Sebab, saat ini masih dalam waktu tanggap darurat.
“Kita masih upaya mencari yang belum ditemukan. Sementara untuk data korban selamat dan warga yang mengungsi sudah ditempatkan di lokasi pengungsian,” katanya, kamis, (29/08/2024).
Ia menyampaikan bahwa, saat ini pemerintah, melalui Dinas Perumahan dan Pemukiman (Perkim), telah memeriksa luas dan lokasi lahan untuk pembangunan rumah baru bagi warga yang terdampak banjir.
“Ada aset Pemerintah Kota Ternate yang sudah dicek, itu disiapkan untuk pembangunan rumah baru bagi warga terdampak,” jelas Rizal.
Pemerintah juga, kata dia, telah bekerja sama dengan Balai Kawasan Perumahan dan Pemukiman dan pihak terkait untuk mendukung proses pembangunan rumah baru bagi warga terdampak.
“Tadi saat kita rapat juga sudah disampaikan oleh pak Mentri, mereka juga sudah sepakat dan bersedia membantu untuk membangun,” katanya.
Selain itu, pemerintah juga akan memberikan fasilitas bagi korban banjir yang ingin membangun rumah secara mandiri di lahan yang dimiliki sendiri.
“Kita juga bersedia membantu warga yang ingin bangun rumah di lahannya sendiri,” pungkasnya. (TS -10)
Discussion about this post