11 Desa di Namrole Terendam Banjir, Sejumlah Infrastruktur Rusak

15/07/2025
Banjir di Kabupaten Buru Selatan (Bursel) . Foto : Ist

titastory,Namrole – Curah hujan yang sangat tinggi mengguyur wilayah Namrole, Kabupaten Buru Selatan, Maluku sejak Minggu malam hingga Senin pagi (14/7), memicu banjir besar yang melanda sejumlah kawasan permukiman penduduk. Dampaknya, ratusan rumah warga terendam dan aktivitas masyarakat lumpuh total.

Informasi yang dihimpun menyebutkan, sedikitnya 11 desa terdampak banjir, di antaranya Desa Wali, Oki Lama, Elfule, Labuang, Lektama, Waenono, Leku, Pohon Batu, Tikbari, dan Fatsinan. Di beberapa lokasi, air sudah mulai masuk ke dalam rumah warga sejak dini hari.

Rumah warga Kabupaten Bursel digenangi air hujan yang mengguyur selama dua hari, Foto : Ist

Salah satu titik yang cukup parah adalah kawasan Jalan Baru di Desa Elfule, di mana ketinggian air mencapai betis orang dewasa. Selain rumah warga, fasilitas umum seperti Gereja Imanuel di Desa Waenono turut terendam air.

Masyarakat berupaya menyelamatkan barang-barang penting seperti kasur, alat masak, hingga dokumen pribadi. Beberapa keluarga bahkan terpaksa mengungsi untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

Kepala BPBD Kabupaten Buru Selatan, Abas Tamher, membenarkan peristiwa banjir yang melanda wilayahnya. Menurutnya, banjir disebabkan oleh curah hujan ekstrem selama dua hari berturut-turut.

“Memang benar, hujan deras sejak Minggu hingga Senin dini hari menyebabkan banjir di sejumlah permukiman warga di Kota Namrole dan sekitarnya,” ujarnya kepada awak media.

Kondisi banjir di Wilayah Kabupaten Buru Selatan,Maluku. Foto : Ist

Salah satu keluarga di Desa Labuang yang tinggal dekat bantaran Sungai Waekolo harus dievakuasi ke Desa Wali setelah rumah mereka terendam luapan air sungai.

Selain itu, sebuah jembatan di Desa Wali mengalami kerusakan. Banjir juga meluas hingga ke areal sekitar kantor Bupati Buru Selatan. Bahkan Tugu Pemekaran, yang hanya berjarak sekitar 50 meter dari pusat pemerintahan, turut tergenang air.

Hingga kini belum ada laporan resmi terkait korban jiwa. Pemerintah daerah melalui BPBD masih terus melakukan pendataan dan penanganan darurat di sejumlah lokasi terdampak.

Abas Tamher juga mengimbau warga agar tetap meningkatkan kewaspadaan, mengingat cuaca ekstrem masih berpotensi terjadi dalam beberapa hari ke depan.

“Kami minta masyarakat tetap siaga. Keselamatan adalah yang utama,” tegasnya.

Penulis : Christian.S

 

error: Content is protected !!